Senin, 01 Agustus 2016

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN



A.    Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri organisme. Pertumbuhan  merupakan  prosesbertambahnyaukuran (volume) sel dan jumlah sel makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi (irreversible). Artinya, individu yang telah tumbuh besar tidak akan kembali lagi keukuran semula. Bersifat kuantitatif, tetap. Dimana proses pertumbuhan melalui proses membelah, memanjang dan melebar.
Perkembangan merupakan suatu perubahan teratur dan seringkali menuju keadaan yang lebih tinggi (kompleks) atau kedewasaan. Pertumbuhan dapat diukur (kualitatif), dapat dilihat morfologisnya dan bersifat reversible (dapat kembali keukuran semula) sedangkan perkembangan tidak dapat diukur. Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berlangsung bersamaan.

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.    Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, yaitu:

a.  Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makananakan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.

b.  Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

c.  Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.

d.  Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan.

e.  Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.

2.    Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormon yang merangsang pertumbuhan.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup,misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.

b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.

1)  Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur  tubuh. Beberapa di antaranya adalah:
a.    Auksin
b.    Sitokinin
c.    Giberelin
d.   Etilen, dan
e.    Asam absisat

2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a.    Tiroksin
b.    Somatomedin
c.    Ekdison dan juvenil

3) Hormon pada manusia
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut:
a.    Hormon tiroksin
b.    Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH)
c.    Hormon testosteron
d.   Hormon estrogen/progresteron

C.  Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Berbunga
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Misalnya dilihat dari biji kacang tanah, bagian kulit biji (testa) dikupas maka kita akan menemukan calon individu baru.

1.    Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada biji tumbuhan. Berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah, perkecambahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu hipogeal dan epigeal.

2.    Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang.
Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah diferensiasi.

3.    Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah.


D.  Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan
Proses pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai dari proses pembelahan pada zigot. Zigot merupakan hasil fertilisasi (pembuahan) sel telur oleh sperma. Zigot akan berkembang menjadi embrio.

1.    Tahapan Perkembangan Hewan
Tahapan perkembangan pada hewan secara umum memiliki urutan sebagai berikut:

a.    Pembelahan sel
Zigot merupakan satu sel yang berasal dari peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Zigot mengalami pembelahan mitosis dari satu sel menjadi dua sel, kemudian menjadi empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya.
Pembelahan terus berlanjut sampai berbentuk seperti bola padat yang disebut morula. Selanjutnya bagian tengah dari morula membentuk lubang berisi cairan, dan lubang itu disebut blastosoel. Bentukan seperti ini disebut blastula (embrio).

b.    Gastrulasi (pembentukan usus)
Sel yang terus mengalami pembelahan sel akan membentuk lapisan-lapisan dan kumpulan yang berbeda. Lapisan tersebut terdiri dari lapisan luar (ektoderm), endoderm, dan mesoderm.
Ektoderm membentuk struktur tubuh paling luarseperti kulit, sistem saraf, hidung, anus, kelenjar-kelenjar kulit, dan mulut. Mesoderm akan membentuk struktur organ penyusun rangka tubuh seperti tulang belakang, rongga perut dan rongga dada. Endoderm membentuk organ-organ dalam.

c.    Pembentukan Organ
Setelah gastrulasi selesai, selanjutnya lapisan ektoderm, endoderm, dan mesoderm berkembang menjadi jaringan khusus yang kemudian membentuk berbagai organ.